Tracking Mangrove, Nusakambangan Cilacap
Entah berapa luas hamparan tersebut, "yang jelas luas banget, untuk keliling tidak cukup sehari," begitulah kata si tukang perahu yang mengantarkan kami ke tracking mangrove Motea. Oo..iya, saya ke Motea ini bersama dengan lima teman. Ada Wahyu, Nova, Aji, Umi dan Ipul.
berdiri di salah satu gasebo sembari memandang hamparan hijau |
Perahu yang digunakan ukurannya lumayan gede, lebar sekitar 2 m, panajng sekitar 7m. Jika ngantuk jadi bisa tiduran. Tapi saya saranin sih jangan tidur deh, sayang banget.
Sesampainya di lokasi, tukang perahu akan menunggu di gapura, sampai pengunjung puas menikmati suasana hutan mangrove tersebut. Perjalanan dari Sleko sampai d gerbang Motea memakan waktu sekitar 1,5 jam. Lama??..lumayan. Tapi tenang saja, tidak membosankan kok.
wahyu yg ngambil gambar |
Gerbang masuk pelabuhan Sleko
perahu mulai melaju |
Awal berlabuh, kita akan melihat deretan bukit di Nusakambangan di sebelah kiri. Selanjutnya kita juga akan melihat bangunan komplek Lapas, yang menjadi markas paara gembong penjahat. Terus berjaan, kita akan disuguhi tanaman bakau di kanan kiri kapal.
Sepanjang perjalanan ini, banyak terlihat perahu-perahu berlalu lalang. Ada yang mengantarkan para wisatawan, ada pula yang memang mengangkut masyrakat kampung laut. Tidak jarang pula terdapat perahu yang bersandar di tepian, mereka akan perahu yang disewa oleh para pemancing.
Okay...sudah 1,5 jam perjalanan, melewati aliran air yang berkelok-kelok seperti sirkuit sepang. Tibalah di gapura gerbang tracking mangrove yang berwarna merah silver, mungkin ini adalah sponsor dari Pertamina. Begitu masuk gerbang, langsung disambut jembatan kayu yang membentuk jalan setapak panjang. Tengok kanan kiri, dedaunan hijau yang menyegarkan.
Satu yang pasti, dibangunnya gasebo diantara luasnya hamparan hijau hutan mangrove itu adalah ide yang brilian. Terlebih gasebo di sana dibangun dengan model panggok. Karena tinggnya melebihi rata-rata tanaman bakau, sehingga pengunjung bisa melihat dari ujung ke ujung tanpa harus berjalan menelusurinya.
gerbang tracking mangrove |
Motea atau biasa disebut juga dengan tracking mangrove ini berdekatan dengan sebuah kampung yang cukup terkenal karena keunikannya yang berada di tengah laut, yakni Kampung Laut Nusakambangan.
Sepertinya Motea sempat dikonsep oleh Pemda Cilacap untuk tujuan wisata. Hal ini bisa dilihat dari adanya beberapa fasilitas seperti gapura selamat datang, jembatan-jembatan kayu untuk berjalan mengelilingi hutan, serta gasebo yang seperti gardu pandang.
Hanya saja, saat kami berkunjung kesini, fasilitas tersebut seperti kurang dirawat. Bahkan jembatan kayu ada yang sudah rusak. Pengembangan objek wisata Nusakambangan memang agak sulit, karena terbentur beberapa peraturan. Mengingat bahwa pulau ini terdapat Lapas yang digunakan untuk para penjahat kakap.
eh,,saya saranin, kalo mau kesini wajib bawa bekal makanan/jajanan yang banyak. Soalnya di lokasi ga ada yang jualan. Jangan lupa bawa air panas untuk menikmati kopi atau teh di sini. Aik banget deh pokoknya. Selamat berkunjung......kalo mau ajak aku juga boleh, nih nomerku: 085726323118.
masih biru langitku |
menikmati bekal yg dibawa |
menyusuri setapak |
beneran ! kalian mesti kesini |
menikmati perjalanan |
See U.....
nyong wis sms. deneng ra di bales wa.
BalasHapusbales
BalasHapusini lewatnya mana? itu di nusakambangan barat berarti ya?
BalasHapusyuhuu,,,masuk nusakambangan.
BalasHapustgl 18 mau trip ke pantai selopipo, gabung yukk
yuhuu,,,masuk nusakambangan.
BalasHapustgl 18 mau trip ke pantai selopipo, gabung yukk