Pantai Karang Agung, Kebumen
Tapi, beberapa pantai yang tak kalah indah, belum terdengar oleh banyak orang, diantaranya yakni Pantai Pecaron dan Pantai Karang Agung, yang juga ada kota Beriman. Kali ini, saya akan berbagi cerita perjalanan ke Pantai Karang Agung.
Karang Agung baru-baru ini dibuka sebagai objek wisata. Terletak di Desa Argopeni masih masuk Kecamatan Ayah. Jika saya gambarkan, lokasinya ada di diantara pantai Ayah dan Pantai Menganti. Sangat mudah menemukan lokasi tersebut, karena area parkir kendaraan terletak persis di tepian jalan, sebelah warung.
Meski sudah dibuka sebagai objek wisata, namun belum ada tiket masuk. Jadi pengunjung cukup membayar uang parkir kendaraan. Setelah memarkir kendaraan, pengunjung akan berjalan sekitar 15 menit, menuruni bukit, yang penuh dengan pohin jati. Meskipun belum berbayar, namun pengelola sudah sangat serius untuk mengelola.
Terbukti dengan dibuatnya jalan setapak seluas 1,5 meter menuju bibir pantai. Jika cuaca cerah, tidak ada masalah menepaki setapak itu. Namun, jika hujan turun, perlu ekstra hati-hati. Pasalnya, jalan setapak tersebut berupa tanah, dengan jenis lempung. Jadi sangat licin jika terkena air.
Ketika rimbun pohon jati sudah berganti dengan pohon kelapa, pengujung akan melihat sebongkah karang besar yang berdiri menjulang. Ya, dari itu lah disebut Pantai Karang Agung. Pantai ini memang tidak menawarkan pengunjung untuk berenang-renang dan bermain air. Karena pantai yang tidak terlalu luas dan juga terhampar batu karang serta kerikil. Namun, Pantai Karang Agung sangat cocok untuk sekedar duduk santai menatap ombak sembari menikmati kelapa muda.
Bagi para pecinta foto landscape, spot ini juga sangat rekomendit sebagai tujuan hunting. Sedangkan bagi para pegiat alam bebas, atau yang memiliki hobi kegiatan outdoor, lokasi ini juga cocok untuk camping. Pada bagian selatan, terdapat muara dari sungai kecil yang dalam mengukir lembah kars dan merayapi bebatuan hitam. Air tetap mengalir lancar meski saat itu sedang musim kemarau.
Pantai Karang Agung menghadap ke barat, sehingga hanya bisa menyaksikan sunset. Namun, lengkungan garis pantainya cukup eksotis untuk dibingkai lewat foto.
Jika hendak melakukan camping, kendaraan bisa dititipkan di rumah warga sekitar lokasi parkiran. Salah satunya adalah rumah Pak Mul. Rumah Pak Mul terletak pada seberang jalan area parkir, tepatnya belakang bengkel. Tidak perlu khawatir, warga sekitar sudah sadar wisata. Sehingga keamanan menjadi salah satu yang ditawarkan saat berkunjung ke Karang Agung.
Pada hari akhir pekan atau hari libur, pengunjung masih dalam hitungan puluhan. Tetapi, menurut saya, suatu saat pantai ini akan menjadi salah satu tujuan wisata banyak orang. Bahkan, bisa jadi, namanya bisa mengalahkan Pantai Karang Bolong yang sudah cukup lama dikelola sebagai wisata.
Oyaa, pesan saya jika berkunjung ke Karang Agung, tolong hargai pengelola lokasi yang sudah menyediakan tempat sampah. Tempat sampah yang sangat sederhana, tapi sangat kreatif dan ramah lingkungan. Bukan dari ember bahan plastik, bukan juga kayu, atau semen. Tepat sampah yang disediakan di beberapa titik itu terbuat dari anyaman pohon kelapa. Menurut saya itu KEREN !!
Ayo,,segera susun agenda ke Karang Agung. Sebelum namanya melambung, sebelum bejubel pengunjung, dan mumpung masih bisa bebas berekspresi saat foto, mumpung masih sepi jadi bisa relaksasi, dan mumpung belum ada dikenakan retribusi masuk lokasi.
mantab gan, esih sepi ya.. ngesuk yuh, jumat malam apa gan
BalasHapusJiann.. gawe ngiri yakin (tempate.red) kayong dame pisan neng kono. karo nggolet watu bisa ra Kang ? :)
BalasHapusalhmdllh...aq ud prnh ksitu..emg mntap tmpt na...
BalasHapusInfo jalan dong
BalasHapus