|
salah satu benteng peninggalan masa penjajahan yang baru ditemukan lagi dan belum menjadi objek wisata |
|
Meskipun tanpa survey yang resmi, tapi saya bisa pastikan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki
kesan 'ngeri' jika mendengar Nusakambangan.
Karena, pulau kecil secuil di sebelah selatan Kabupaten Cilacap ini menjadi
tempat dikurungnya nara pidana kelas kakap. Selain itu, di pulau ini juga
menjadi salah satu lokasi favorit melakukan eksekusi mati para napi. Seperti
beberapa waktu lalu, dilakukan eksekusi mati kasus narkoba.
Kesan 'ngeri' ditambah dengan bangunan LP-nya yang merupakan bangunan tua.
Selain terdapat LP, di Nusakambangan ini juga terdapat peninggalan masa
penjajahan, yakni mercusuar dan benteng bendem. Benteng pendem sebagian sudah
menjadi objek wisata, namun masih juga beberapa benteng yang masih terpendem.
|
lokasi dalam benteng |
|
|
akar pohon menjadi tangga untuk naik ke lantai dua |
|
Sementara untuk mercusuar di pulai ini, merupakan salah satu dari tiga mercusuar
peninggalan belanda yang masih aktif di Indonesia. Mercusuar Cimiring, adalah
nama mercusuar yang terdapat di Nusakambangan. Jika berdiri disini, pemandangan
akan sangat indah. Bagaimana tidak, Cimiring ini terdapat pada dataran yang
tinggi diantara pulau Nusakambangan.
Dibalik ke-ngerian-nya, ternyata Nusakambangan ini
menyimpan pesona keindahan yang luar
biasa.
Wilayah pesisir selatan Jateng ini menawarkan banyak pantai yang indah. Bopngkahan karang yang garang menghadang ombak sampai cantiknya taman bawah laut sebagai surga
bagi biota laut. Jika orang-orang telah menyaksikan keindahan
tersebut, mungkin akan merubah mainset mereka dari ‘ngeri’ menjadi ‘pengin lagi’
lagi dan lagi untuk datang ke kesini lagi.
|
bongkahan karang pada sisi timur pantai pasir putih selokpipa |
|
|
|
karang di pantai pasir putih selokpipa |
|
|
terumbu karang yang indah di pantai selokpipa |
|
Bertepatan dengan hari raya nyepi 2015 yang jatuh pada 21
Maret, saya dan empat teman yakni dodo, Ahmad, Lutfi serta Singgih berkunjung ke Pantai Selokpipa. Salah satu pantai pasir putih di
Nusakambangan. Garis pantainya tidak begitu luas, karena terhampar
karang-karang. Sehingga kurang cocok menjadi tempat untuk bermandian. Namun,
tak perlu khawatir, sebelah utara ada muara sungai sehingga tetap bisa bermain
air.
|
ke pantai kalau ga basah ga lengkap rasanya (muara barat) |
|
|
dari kanan : somad, dodo, singgih (duduk), lutfi, saya (pamer tulang rusuk | ) |
Karena sangat jarang dikunjungi wisatawan, suasana di pantai
ini sangat sepi. Biasanya hanya beberapa nelayan mampir ke tempat ini. Tetapi
lebih sering lagi dikunjungi warga sekitar untuk mancing. Suasana yang sepi ini
sangat cocok untuk menepi dari hiruk pikuk kebisingan kota. Jika sudah tiduran di pasir putihnya pasti enggan untuk beranjak pulang.
|
katanya harus santai kalau lagi di pantai |
|
Jika melihat fotonya, menarik.
Membaca ceritanya kesannya asik. Tapi,,,,,apakan masih tergelitik untuk datang,
jika sudah tahu bahwa untuk sampai di tempat ini harus berjalan sekitar 30
menit?? Membelah hutan yang masih asri, membelah bukit dengan track naik turun.
*memang benar, perlu jarak untuk melihat keindahan*
Tekstur tanah lempung membuat jalan setapak semakin licin.
Harus ekstra hati-hati saat berjalan. Belum lagi, hampir setengah
perjalanan setapak diimpit oleh tanaman rotan berduri.Selain itu kita juga perlu
menyusuri sungai. Cukup??..tidak cukup disitu ternyata. Karena ini baru sampai
pada satu muara, muara sebelah timur. Sedangkan pantai pasir putih ada di
samping muara sebelah barat.
|
perjuangan menuju pantai pasir putih selokpipa |
|
|
membelah hutan menyusuri jalan setapak berlempung |
|
Bukan hal sulit untuk sampai ke pantai pasir putihnya,
jika air laut sedang surut. Tapi, jika bertemu dengan pasang, kita harus naik bukit
lagi, membelah semak blukar lagi. Setelah itu kembali harus menyeberang sungai,
kurang lebih dalamnya sedada orang dewasa. Nah, baru kita bisa menginjakan kaki
di pasir putih Selokpipa. Benar-benar menikmati surga yang tersebunyi.
Apik min, tapi foto penulise mengganggu pemandangan :D
BalasHapusrpp lhaa ji, kie kan jane anu nggo dokumentasi, ben nek nang komputer ilang, flasdis ilang, esih ana nang google, hehee
HapusTerimakasih infonya bermanfaat sekali. Tapi yang saya mau tanyakan, apa mercusuar yang ada di nusakambangan masih aktif digunakan sebagai mercusuar yang semestinya ? terimakasih
BalasHapusmercusuar Cimiring masih berfungsi, seperti halnya dengan mercusuar di daerah Kab Kebumen dan Legokjawa Pangandaran.
Hapustrimakasih sdh berkunjung ke media corat coret saya,
hehee,,,,makasih, udh nyempetin baca tulisan saya yg masih acak adul,
BalasHapusbaca juga postingan yg lain yaa hahha